Hampir Dua Ribu Hektar Hutan NTB Terbakar Tahun Ini, Rinjani Paling Parah
Senin, 19 Agustus 2019
Tambah Komentar
![]() |
Ilustrasi |
“Belum termasuk kebakaran lahan Nipah kemaren. Kita masih ukur,” ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) provinsi NTB, Ir. Madani Mukarom, M.Si., saat menggelar jumpa pers di gedung Dinas LHK NTB, senin (19/8/3019) sore.
Selebihnya kebakaran terjadi di kawasan hutan Ampang Plampang seluas 29 hektar, Dompu 2,8 hektar, Sape Bima dan hutan raya Nuraksa masing-masing 25 hektar, serta di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) seluas 6,3 hektar.
![]() |
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) provinsi NTB, Ir. Madani Mukarom |
Dijelaskan Mukarom, luas areal kebakaran hutan NTB tahun 2018 lalu sebanyak 13.661 hektar. “Terbanyak (kebakaran hutan) di Tambora untuk pembukaan lahan tebu dan jagung sebanyak 12.726 hektar, di areal ijin HTI (Hutan Tanaman Industri),” ungkapnya.
Sementara tahun sebelumnya atau tahun 2017 seluas 2.087 hektar hutan NTB yang terbakar, dan untuk tahun 2019 hingga bulan Juli ini, luas hutan NTB yang telah dilalap si jago merah baru mencapai kurang dari dua ribu hektar.
Mukarom juga menjelaskan, total luas hutan NTB sebanyak 1.071.273 hektar. Potensi kebakaran hutan dan kejahatan illegal logging sangat terbuka lebar dengan minimnya jumlah personil polisi kehutanan (Polhut) yang mengawasi yang hanya 600 orang.
“Idealnya satu petugas (mengawasi) 50 hektar. Kita 2.200 an hektar per orang,” cetusnya.
Ia menghimbau kepada masyarakat dan pihak terkait, dengan minimnya jumlah personil Polhut yang dimiliki, pihaknya mengaku tidak mampu mengawasi seluruh areal hutan NTB yang sangat luas. “Diharapkan peduli terhadap pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Pembakaran jerami dan sampah mulai dihentikan,” imbuhnya.(GL/red)
Belum ada Komentar untuk "Hampir Dua Ribu Hektar Hutan NTB Terbakar Tahun Ini, Rinjani Paling Parah"
Posting Komentar